Sabtu, April 11

Focus : Transportasi Air di Kepulauan Seribu Perlu Pembenahan II

Lambat laun, perhatian warga mulai berpindah kearah ojek karena dengan pertimbangan lebih cepat dan tempat sandar yang lebih memudahkan untuk membeli kebutuhan ojek mulai menjadi pilihan. Karena menurunnya tingkat penumpang PT ASDP mencoba memindahkan tujuan sandar dari Marina Jaya Ancol ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Sayangnya upaya itu tetap tidak membuahkan hasil bahkan penurunannya semakin drastis dan awal tahun 1999 pengoperasionalan KM Betok dihentikan PT ASDP, meski biaya operasional menggunakan Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Negara (APBN) namun dinilai tidak berimbang antara pendapatan dan pengeluaran.

Tutupnya KM Betok menjadi berkah buat kapal-kapal ojek, sehingga beberapa pengusaha lokal mulai berlomba membuat kapal ojek dengan memberikan kelebihan diantaranya dengan kecepatan kapal, fasilitas penumpang, dan alat-alat keselamatan. Persaingan merebut penumpang pun tak terhindarkan, bahkan pengaturan harga tarif dan waktu keberangkatan menjadi rancu. Pada tahun 2000 saja tiap pulau pemukiman terdapat 5-7 kapal yang melayani rute yang sama dengan waktu hampir berbenturan.

Menghindari gesekan itu, akhirnya para pengusaha ojek sepakat membuat koperasi angkutan tradisional yang difasilitasi oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara. Pada tahun 2001, status pemerintahan pemerintahan Pulau Seribu di rubah menjadi Kabupaten dan tidak lagi menjadi bagian dari Kota Administratif Jakarta Utara. Karena telah memiliki APBD sendiri, Kabupaten Kepulauan Seribu mulai membenahi transportasi sebagai urat nadi perekonomian warga. Apalagi, setelah dicanangkan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata bahari Jakarta sehingga menuntut pelayanan aksebelitas penumpang bukan hanya warga pulau saja namun banyak para wisatawan lokal yang berkunjung.

to be countinue ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

beritapulauseribu.com

beritapulauseribu.com
Website Berita & Wisata Kepulauan Seribu