Tutupnya KM Betok menjadi berkah buat kapal-kapal ojek, sehingga beberapa pengusaha lokal mulai berlomba membuat kapal ojek dengan memberikan kelebihan diantaranya dengan kecepatan kapal, fasilitas penumpang, dan alat-alat keselamatan. Persaingan merebut penumpang pun tak terhindarkan, bahkan pengaturan harga tarif dan waktu keberangkatan menjadi rancu. Pada tahun 2000 saja tiap pulau pemukiman terdapat 5-7 kapal yang melayani rute yang sama dengan waktu hampir berbenturan.
Menghindari gesekan itu, akhirnya para pengusaha ojek sepakat membuat koperasi angkutan tradisional yang difasilitasi oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara. Pada tahun 2001, status pemerintahan pemerintahan Pulau Seribu di rubah menjadi Kabupaten dan tidak lagi menjadi bagian dari Kota Administratif Jakarta Utara. Karena telah memiliki APBD sendiri, Kabupaten Kepulauan Seribu mulai membenahi transportasi sebagai urat nadi perekonomian warga. Apalagi, setelah dicanangkan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata bahari Jakarta sehingga menuntut pelayanan aksebelitas penumpang bukan hanya warga pulau saja namun banyak para wisatawan lokal yang berkunjung.
to be countinue ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar