
Masyarakat Kepulauan Seribu kerap menyebut makanan yang dapat dijadikan lauk pendamping nasi ini dengan nama sate gepuk atau sate odol. Nama sate gepuk diambil dari cara membuatnya yakni di tumbuk atau dalam bahasa setempat digepuk. Sedangkan sebutan sate odol karena sebelum di bakar bahan mentah sate ini berbentuk seperti odol. Soal apapun namanya, sate ini merupakan salah satu makanan khas dan sering dijumpai di Kepulauan Seribu terutama di Kelurahan Pulau Panggang, Kep Seribu Utara.
Proses pembuatan makanan yang terbungkus daun pisang dan terlebih dahulu dibakar ini relatif mudah dan lumayan cepat serta murah yakni hanya dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Bahan baku satu kilo gram ikan tongkol bisa dijadikan 3 sampai 5 bungkus sate yang biasa dijual seharga Rp 2.000. ”Saat ini sate gepuk biasanya dibuat untuk dijual karena warga disini sangat menggemari”, tutur Sukyati salah seorang warga pembuat sate gepuk di Pulau Panggang.
Karena itulah, Sukyati mengambil peluang ekonomi dari kesukaan warga dengan sate ini. Malah kebelakangan ini, dia mulai memproduksi sate gepuk dengan jumlah banyak dan dijual kepada warga lainnya. Kian waktu berjalan, sate gepuk telah menjadi lauk favorit dan dicari keberadaanya, bahkan tak jarang pengunjung wisata di Pulau Pramuka juga kesemsem dengan aroma dan rasa sate ini. "Pernah pengunjung Pulau Pramuka dari Jakarta Darat pesan banyak kepada saya untuk ole-ole," ungkap wanita tengah baya yang telah menggeluti pembuatan sate ini sejak 1986 ini.
to be continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar