
Sepanjang tahun 2000 hingga 2009, jumlah wisatawan ke Kepulauan Seribu hanya berkisar 500 ribu orang. Jumlah ini mengalami penurunan karena pada tahun 1994 hingga 1997 saja, jumlah wisatawan mencapai 10 kali lipatnya.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Antara lain, naiknya harga sewa penginapan, biaya transportasi dan lemahnya pemerintah setempat dalam promosi wisata. Selain itu, adanya pencemaran lingkungan yang terjadi hampir tiap tahun.
Agar kunjungan wisata kembali meningkat, pemerintah pusat berencana untuk mengembangkan pariwisata di kabupaten ini. Bahkan, dalam 10 tahun ke depan, pemerintah menargetkan wilayah ini menjadi tujuan wisata berskala internasional.
Dari 110 pulau di Kepulauan Seribu, terdapat 45 pulau yang berpotensi menjadi objek wisata internasional. Sayangnya, hingga kini baru 11 pulau yang telah dikelola untuk tujuan wisata. Di antaranya, Pulau Bidadari, Pulau Air, Pulau Kotak, Pulau Sepa, dan Pulau Putri.
Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kawasan wisata ini. Dimulai dengan pembangunan sarana dan prasarana, seperti transportasi, jaringan listrik, dan air minum. Dilakukan juga upaya mempertahankan kualitas lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, tentu perlu kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah. Karena itu, pemerintah kabupaten (pemkab) Kepulauan Seribu juga akan membantu pengembangan kawasan tersebut. Salah satunya dengan membangun jaringan telepon, bandar udara, dermaga, serta kolam pelabuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar