50 Atelit Gulat Pelajar DKI Jakarta Rebutkan Piala Bupati
Sebayak 50 atelit gulat tingkat pelajar di DKI Jakarta bertanding merebutkan pila Bupati Kepulauan Seribu di Pulau Untung Jawa, Sabtu dan Minggu (19-20/12). Kejuaraan yang ke-tiga kali digelar ini cukup mendapat apresiasi warga setempat. Terbukti saat pertandingan pembukaan, Sabtu (19/12) siang warga sangat antusias menonton dan memberi dukungan saat atelit asal Kepulauan Seribu meraih angka.
Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Natsir Sabara mengatakan, kejuaraan olahraga gulat tingkat pelajar DKI Jakarta merupakan keiatan tetap yang dilaksanakan tiap tahun oleh Pemkab Kepulauan Seribu. Tujuan kejuaraan ini yakni mencari bibit potensial dibidang olahraga yang cukup digemari di Kepulauan Seribu ini. "Selain olahraga dayung, gulat juga cukup digemari, buktinya ada beberapa atelit gulat dari sini yang berprestasi hingga tingkat nasional," ungkapnya.
Disamping itu, kata Natsir, kejuaraan ini juga sebagai langkah awal pembinaan atelit muda yang selama ini kurang mendapat kesempatan bertanding. Lebih jauh , kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya Pemkab Kepulauan Seribu memberikan wahana apresiasi bagi remaja agar menyalurkan bakat dan kemampuannya pada aktifitas yang positif. "Remaja harus diarahkan kepada kegiatan yang positif seperti olahraga, agar tidak terjerumus pada perbuatan yang negatif seperti, menggunakan narkoba atau membuat keonaran," ujarnya.
Natsir berharap, dari kejuaraan ini membuahkan hasil yakni atelit-atelit gulat handal di DKI Jakarta dan dapat meraih prestasi di kejuaraan gulat tingkat nasional. Khusus bagi atelit Kepulauan Seribu, Wakil Bupati menghimbau agar mengerahkan potensi yang dimiliki dalam pertandingan. untuk menjadi yang terbaik "Atelit tuan rumah harus berani tampil, jangan minder dengan yang lain. Karena Kepulauan Seribu saat ini sama dan sejajar dengan wilayah kota di Jakarta," imbaunya.
Ketua Pelaksana Kejuaraan, Sofian mengatakan, kejuaraan gulat tingkat pelajar DKI Jakarta 2009 ini diikuti oleh 50 atelit dari lima wilayah kota dan satu kabupetan di Jakarta. Sistem yang digunakan perorangan yang terbagi menjadi empat kelas. Untuk kelangsungan kejuaraan, panita bekerja sama dengan Pengcab PGSI dan KONI Kepulauan Seribu serta Pemkab Kepulauan Seribu selaku pengguna anggaran. "Untuk perangkat pertandingan, seperti wasit dan perlengkapan pertandingan kita bekerja sama dengan Platda Gulat DKI Jakarta," terangnya.
Sementara itu, Kasi Pretasi Pelajar Dinas Orda DKI Jakarta, Jasimi yang turut hadir mengaku bangga dengan keseriusan Pemkab Kepulauan Seribu mengadakan kejuaraan olahraga gulat meski dengan kondisi perlengkapan yang serba terbatas. Dari keseriusan itu, ia mengatakan, semestinya ada pembinaan khusus untuk cabang olahraga yang memiliki potensi atelit diwilayah ini. "Sudah saatnya cabang olahraga yang memiliki karakteristik wilayah dikembangkan, misalnya olahraga air untuk Kepulauan Seribu,. Selain itu, gulat, panjat tebing, dan tinju diperkirakan juga cocok disini," ujar Jasimi.
Terkait dengan sarana dan prasarana olahraga yang minim di Kepulauan Seribu, Jasimi mengatakan permasalahan tersebut bukan hanya ada di Kepulauan Seribu, wilayah kota lainnya pun demikian. Akan tetapi, minimnya sarana bukan berarti atelit harus tidak berprestasi. Keterbatasan itu dijadikan motivasi untuk berbuat banyak dalam kejuaraan yang diikuti. "Saya yakin, Pemprov DKI akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat olahraga di Kepulauan Seribu, tapi semuanya harus ada skala prioritas. Jadi, masyarakat disini harus proaktif meningkatkan prestasi sejak dini," tukas Jasimi.
Sebayak 50 atelit gulat tingkat pelajar di DKI Jakarta bertanding merebutkan pila Bupati Kepulauan Seribu di Pulau Untung Jawa, Sabtu dan Minggu (19-20/12). Kejuaraan yang ke-tiga kali digelar ini cukup mendapat apresiasi warga setempat. Terbukti saat pertandingan pembukaan, Sabtu (19/12) siang warga sangat antusias menonton dan memberi dukungan saat atelit asal Kepulauan Seribu meraih angka.
Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Natsir Sabara mengatakan, kejuaraan olahraga gulat tingkat pelajar DKI Jakarta merupakan keiatan tetap yang dilaksanakan tiap tahun oleh Pemkab Kepulauan Seribu. Tujuan kejuaraan ini yakni mencari bibit potensial dibidang olahraga yang cukup digemari di Kepulauan Seribu ini. "Selain olahraga dayung, gulat juga cukup digemari, buktinya ada beberapa atelit gulat dari sini yang berprestasi hingga tingkat nasional," ungkapnya.
Disamping itu, kata Natsir, kejuaraan ini juga sebagai langkah awal pembinaan atelit muda yang selama ini kurang mendapat kesempatan bertanding. Lebih jauh , kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya Pemkab Kepulauan Seribu memberikan wahana apresiasi bagi remaja agar menyalurkan bakat dan kemampuannya pada aktifitas yang positif. "Remaja harus diarahkan kepada kegiatan yang positif seperti olahraga, agar tidak terjerumus pada perbuatan yang negatif seperti, menggunakan narkoba atau membuat keonaran," ujarnya.
Natsir berharap, dari kejuaraan ini membuahkan hasil yakni atelit-atelit gulat handal di DKI Jakarta dan dapat meraih prestasi di kejuaraan gulat tingkat nasional. Khusus bagi atelit Kepulauan Seribu, Wakil Bupati menghimbau agar mengerahkan potensi yang dimiliki dalam pertandingan. untuk menjadi yang terbaik "Atelit tuan rumah harus berani tampil, jangan minder dengan yang lain. Karena Kepulauan Seribu saat ini sama dan sejajar dengan wilayah kota di Jakarta," imbaunya.
Ketua Pelaksana Kejuaraan, Sofian mengatakan, kejuaraan gulat tingkat pelajar DKI Jakarta 2009 ini diikuti oleh 50 atelit dari lima wilayah kota dan satu kabupetan di Jakarta. Sistem yang digunakan perorangan yang terbagi menjadi empat kelas. Untuk kelangsungan kejuaraan, panita bekerja sama dengan Pengcab PGSI dan KONI Kepulauan Seribu serta Pemkab Kepulauan Seribu selaku pengguna anggaran. "Untuk perangkat pertandingan, seperti wasit dan perlengkapan pertandingan kita bekerja sama dengan Platda Gulat DKI Jakarta," terangnya.
Sementara itu, Kasi Pretasi Pelajar Dinas Orda DKI Jakarta, Jasimi yang turut hadir mengaku bangga dengan keseriusan Pemkab Kepulauan Seribu mengadakan kejuaraan olahraga gulat meski dengan kondisi perlengkapan yang serba terbatas. Dari keseriusan itu, ia mengatakan, semestinya ada pembinaan khusus untuk cabang olahraga yang memiliki potensi atelit diwilayah ini. "Sudah saatnya cabang olahraga yang memiliki karakteristik wilayah dikembangkan, misalnya olahraga air untuk Kepulauan Seribu,. Selain itu, gulat, panjat tebing, dan tinju diperkirakan juga cocok disini," ujar Jasimi.
Terkait dengan sarana dan prasarana olahraga yang minim di Kepulauan Seribu, Jasimi mengatakan permasalahan tersebut bukan hanya ada di Kepulauan Seribu, wilayah kota lainnya pun demikian. Akan tetapi, minimnya sarana bukan berarti atelit harus tidak berprestasi. Keterbatasan itu dijadikan motivasi untuk berbuat banyak dalam kejuaraan yang diikuti. "Saya yakin, Pemprov DKI akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat olahraga di Kepulauan Seribu, tapi semuanya harus ada skala prioritas. Jadi, masyarakat disini harus proaktif meningkatkan prestasi sejak dini," tukas Jasimi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar